Dia yang Murung

Telepon genggam ini berdering. Kusahuti salam dari seberang sana. Percakapan dimulai pada topik melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dari sekolah menengah atas. Kusebutkan satu dua alasan agar diskusi dilanjutkan di tempat yang memungkinkan percakapan menjadi ringan dan terbuka. Malam tiba. Sang Muda bersama ibundanya tiba. Diskusi dimulai dengan topik yang sudah disodorkan sejak pagiContinueContinue reading “Dia yang Murung”

Design a site like this with WordPress.com
Get started