Tiki-Taka

Kemarin dan kemarinnya lagi, kaum elit nan intelek ramai sibuk mengolah kata bagai satu tim kesebelasan menata Tiki-Taka menjebol gawang lawan. Titik-titik Tiki-Taka ramai di bibir dan langit-langit kebanggaan dan kemunafikan. Antara nilai keilmuan saitist dan kode etik berpengharapan, entah dimana letak kesetimbangan. Antara disertasi dan disemai aplikasi bernas, manakah yang lebih berpahala. Antara manfaatContinueContinue reading “Tiki-Taka”

Seroja Berulang Tahun

Kemarin (4/4/22) pada aplikasi WhatsApp Group keluarga kami, Umi Nii Baki, diedarkan satu video yang menampilkan dampak dari daya gedor Badai Seroja, April 2021. Pagi ini seorang rekan guru mengirim tiga helai foto dengan permintaan agar dibuatkan narasi. Saya sampaikan padanya bahwa ada inspirasi menulis puisi. Jadilah puisi seperti ini. Sang Kelam Berkalam Syahdu BilaContinueContinue reading “Seroja Berulang Tahun”

Pada titik rasa ngilu

Tidak mudah melewati hari-hari yang datang setiap minggunya. Tujuh hari selalu diawali hari pertama dan diakhiri hari ketujuh. Selalu dimulai dari Ahad ditutup Alsabat. Selalu ada warna yang ceria nan cerah hingga kabut nan kabur. Sepekan terakhir ada warna kelabu menyelimuti dan membungkus raga, ada kabut menggerayang rasa mengantarkan ketiadaan bara di sana. Dingin. MencobaContinueContinue reading “Pada titik rasa ngilu”

Design a site like this with WordPress.com
Get started