Hening Dinihari

Gubuk kecil di lereng bukit itu hening. Wajah-wajah layu hendak menitikkan air mata akhirnya meledak pula suara dari bibir-bibir bergetar memecah hening dinihari. Sang ibu pergi untuk selama-lamanya. Anak-anak mengitari jasadnya, ditangisi dan diratapi. Kapankah akan bersua dengannya lagi? Dalam hal daur hidup, kematian itu suatu kepastian, kelahiran itu suatu keniscayaan. Kehidupan dengan segala trik-intrik,ContinueContinue reading “Hening Dinihari”

Akta Kata

Berjubel kata di hari-hari berlalu, hingga bagai sesak di benak dan otak pengolah data. Mereka menabrak sel-sel penerima hingga terbersit rasa walau harus ada dalam sistem penataan pada penyimpanan yang fail kesan. Ketika dimunculkan akan tersusun kata baru bermakna tunggal atau ganda. Dapatkah hari ini semangat berkata menuju akta baru? Koro’oto Pah Amarasi, 29 MaretContinueContinue reading “Akta Kata”

Irama Fajar

Aku bukanlah biduan pengantar sukma bergema. Aku hanyalah penikmat irama dan nada fajar manakala seorang biduanita atau biduan melantunkannya. Aku meneduhkan diri di hadapan Ilahi bersyukur pada-Nya ketika irama fajar mendayu-dayu mengelus rasa dan membelai raga. Sungguh ketenangan dan kedamaian di hadirat Sang Khalik. Selamat pagi Sahabat. Koro’oto Pah Amarasi, 28 Maret 2022 herobani68@gmail.com

Meredupkan Fajar Menerbitkan Terang

Saudaraku,Pernahkah ada dalam refleksimu polemik agitatif peretas kegaduhan publik?Pernahkah ada dalam opinimu nuansa defensif religi sambil mengelus mesra seterumu?Adakah ketenangan dan keteduhan di hatimu ketika dunia sekitarmu mencaci dan mencemooh kemurnian dan kesucian ajaran keimananmu?Adakah kedamaian dan kebahagiaan manakala ibadahmu diterabas dan dibabat kaum saleh yang tampil elit dan alim kesemuan? Yesusku…Junjunganku…Fajar Harapan segala kaumKelembutanContinueContinue reading “Meredupkan Fajar Menerbitkan Terang”

Kaburkah Nuansa?

Ketika fajar menyapa mayapada kabut pagi malu-malu hendak menepi. Fajar pagi menyapa begitu ramah dengan senyuman keemasannya. Kokok ayam bersahutan ditingkahi irama dan nada yang dimainkan burung yang bertengger di pohon kersen. Aku menengok ke arah Timur, fajar pagi terus secara perlahan tanpa upaya berhenti sejenak. Sementara kabut mulai kabur secara senyap pergi sambil melambaiContinueContinue reading “Kaburkah Nuansa?”

Canda Kembang Pagi

Aku baru saja melirik pada setangkai bunga pagi ini. Rona wajahnya ceria berwarna jingga dibaur merah keputihan. Dedaunannya bergoyang melenggak-lenggok bagai penari teunraen Pah Amarasi. Kususuri sekelilingnya, ia tegar berdiri pada batangnya yang berisi cairan belaka. Mengagumi keindahan pagi ini, Sang Bunga pun bercanda, “Hai insan ber-Tuhan, bersyukurlah atas anugerah keindahanku, walau kusadari kau lebihContinueContinue reading “Canda Kembang Pagi”

Rerumputan Bersemi

Aku baru saja menyapa rerumputan, mereka tersenyum sambil berayun-ayun dalam permainan bersama butiran embun bercahaya disiram surya pagi yang temaran dibungkus kabut. Sebarisan semut berjejeran dalam barisan temu cium pelukMelangkah maju tanpa beban kekuatiran hari ini.Himpunan rerumputan bersemi nyaman,hendak melewati pagi dengan bisikan bayu belum bernada. semoga hariku demikian adanya.

Gembira Senja

Senja tiba, hari siang akan segera berlalu, irama pengiring senja dimainkan anak-anak memeriahkan hilangnya Raja siang. Keramaian irama senja diwarnai bunyi plak, plak, plak bertalu-talu dari tubrukan gasing anak-anak. Aku duduk di sini, memandang keramaian irama yang dimainkan anak-anak desa. Indah tanpa polesan. Polos dan lugu, tiada keresahan dan kegalauan. Anak-anak desa di dusun yangContinueContinue reading “Gembira Senja”

Paduan Ibadah Nuansa Budaya

Hari Minggu, 20 Maret 2022, Jemaat Pniel Tefneno Koro’oto (JPTK) Klasis Amarasi Timur mengadakan kebaktian sebagaimana biasanya. JPTK sangat sering memadukan liturgi berbahasa daerah Amarasi dengan Bahasa Indonesia. Ketika kebaktian berlangsung para petugas melaksanakan tugas sesuai apa yang tertera. Seorang petugas doa misalnya dapat berbahasa daerah Amarasi atau berbahasa Indonesia. Kidung pujian yang dipilih sangatContinueContinue reading “Paduan Ibadah Nuansa Budaya”

Publik Menyela?

Sejumlah kepala tegak di dalam ruang publikSejumlah mata menyala membelalakSejumlah telinga bekerja dalam diamSejumlah bibir tersenyum, tertawa, atau meradang hingga meratapSejumlah wajah berubah-ubah ronaSejumlah jiwa mendengar kabarKabar negeri dengan segala trik dan intriknya Di sana ada ide ujaranDi sana ada opini ungkapanDi sana ada benak bergolak tanggapanDi sana ada olah pikir berbalasanDi sana ada gaungContinueContinue reading “Publik Menyela?”

Design a site like this with WordPress.com
Get started