Sejernih bening Embun

Temaram fajar menggodaku pagi ini. Sebentuk rindu menggeser kenangan kelamarin. Ketika ronta pengetahuan masih menggantung. Dan nilai persahabatan mendayu hati. Kicau burung berseloroh dan berceracap di antara kokok ayam. Tak kalah pula jangkrik melengkingkan suaranya. tak berniat ia berkompetisi pada ciap anak ayam. Mereka saling berampasan mengumumkan datangnya fajar pagi ini. Meong tersenyum di sampingContinueContinue reading “Sejernih bening Embun”

Nuansa Tari dan Jemari Kepala Sekolah Milenial

Nuansa Tari dan Jemari Kepala Sekolah Milenial Hari-hari berlalu Waktu bergulir dilampaui Jemari menari kaku di altar abdi Jantung berdegup karuan sana-sini Darah berdesir bagai disiram pancuran mandi. Jam dinding menunjuk pukul nol-nol tengah malam Mata tak lagi bersahabat dengan jemari Raga masih berasa ingin dirohi semangat tari Tapi… Si bulu mata haluspun lebih kuatContinueContinue reading “Nuansa Tari dan Jemari Kepala Sekolah Milenial”

Mendikbud dan Kepala Sekolah Pemimpin Perubahan di sekolah (oo!)

Halo pembaca blogku. Salamku dari ruang sepi bertunas pikir sederhana. Di sini ada sejumput berkas penghalang mata, pengisi benak yang mengantar pada olah pikir setelah berdzikir. Aku baru saja membaca sejumlah berita yang menarik hari-hari ini secara nasional, khsususnya pada dua tokoh muda nasional yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Nadiem Makarim dan ErickContinueContinue reading “Mendikbud dan Kepala Sekolah Pemimpin Perubahan di sekolah (oo!)”

Kewer-Kewer, nyaris putus

Kewer-kewer, nyaris putus Ketika sore menyongsong Kaum penghantar ipteks bergoyang riang Menghalau resah, ribet, loyo nan layu Tetangan meliuk berlauk ilmu Kaki menghentak berkehendak pengetahuan Kepala mengangguk mengusir kantuk Perut menggelembung berisi cairan berlemak Akh… Mereka bagai cacing kepanasan Akh … Tidaklah demkian, Mereka sedang bergirang riang belaka Tapi… Rona dan gesture berkisah riang semu.ContinueContinue reading “Kewer-Kewer, nyaris putus”

Tersenyum di tengah Himpitan

Tersenyum di Tengah Himpitan Kelelahan,Kegundahan,Kecemasan,berbaur dalam satu mimpiakan menjadi lebih baik di hari besok kelak. Di tengah himpitan emosi yang melelahkanKabar baik menghampiri rekanku Berlarian ia menyongsong cintanyaMemapah sang cinta menuju ruang pertolonganDi sana menunggu tangan TuhanDi sana sigap hamba-hamba terlatih Sang cinta meringis sakitSementara bundelan bernafas menendang terjangSang cinta mengerang-erang garangBundelan bernafas terus mencariContinueContinue reading “Tersenyum di tengah Himpitan”

Dalam Kecemasanpun mesti tetap Gapai Hari Depan

Dalam Kecemasan pun Mesti Tetap Gapai Hari Depan Ketika hari baru segera tiba, saat itu kegelapan akan segera sirna. Demikian halnya dengan duniaku. Menurut Mendikbud, Nadiem Makarim hampir lebih dari 30 tahun terakhir ini dunia pendidikan sekalipun sedang menggeliat, namun terasa seperti berjalan di tempat. Bahwa ada prestasi yang menggembirakan, di sana ada bagai percikan-percikanContinueContinue reading “Dalam Kecemasanpun mesti tetap Gapai Hari Depan”

Lelucon di Sekolahku Mengerikan

Lelucon di Sekolahku Mengerikan Aku belum lama dilantik dan bertugas sebagai kepala sekolah di salah satu unit sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kuceritakan di sini pengalamanku agar menjadi pengetahuan pada sesama guru, bahwa ternyata dunia “gelap” dapat dikendalikan oleh manusia berhati iblis. Entah apa yang merasuk manusia di sekitarku tinggal dan bertugas. BanyakContinueContinue reading “Lelucon di Sekolahku Mengerikan”

Aku, Angin dalam Roda Kehidupan

Aku, Angin dalam Roda Kehidupan Angin, mereka mengenalku dengan sebutan itu. Aku diperlukan sejak semula. Paling tidak ketika aku bertiup sepoi, makhluk lain berkata, “Segaar!”Aku, ketika bertiup kencang dalam kecepatan tertentu, para pelaut memasang layar dan terdoronglah perahu, Melaju ke labuhan dan bandar persinggahan.Aku, ketikabertiup amat kencang dalam kecepatan yang tak terkira, berlarian dan beterbanganlahContinueContinue reading “Aku, Angin dalam Roda Kehidupan”

Hendak Menggapai Masa Depan

(sambungan) Rindu dan teman-temannya menampilkan tarian hasil kreasi mereka. Mereka dibimbing oleh seorang Koreogrfer handal. Setiap penari seakan membawakan satu peran berbeda dari penari lainnya. Candu dan teman-teman yang mendapatkan undangan duduk di sana menyaksikan bertunjukan itu. Gerakan-gerakan tari nampak indah. Ada tiga sesi dalam gerakan tari itu. Sesi yang menceirtakan bagaimana ASN di satuContinueContinue reading “Hendak Menggapai Masa Depan”

Sang Buruk dalam Kemasan Apik

Pagi ini Rindu memanggil Candu bertemu dalam suatu acara. Rindu sungguh-sungguh ingin bertemu dengan Candu dalam satu acara pentas tari kreasi baru. Rindu berharap Candu dapat mengabaikan kesibukan agar dapat menghadiri acara dimaksud. Candu menyanggupinya. Rindu berpuas diri. Ia mengabarkannya pada teman-temannya bahwa Candu akan tiba. Rindu dan teman-temannya sibuk menyiapkan diri dengan tarian kreasiContinueContinue reading “Sang Buruk dalam Kemasan Apik”

Design a site like this with WordPress.com
Get started