Mudik yang Medok

Bukan hal baru di negeri beribu nusa dan pulau ini yang dihubungkan selat dan laut. Di sana tanjung dan labuhan melambai ayun tangan bersetangan pada kekasih bila ada yang pergi. Tetes air mata mengiringi kepergian ketika ufuk menelan layar, sementara kekasih masih berdiri di bibir pantai mengais pasir menanti tenggelamnya raja siang. Ketika itu, tangisContinueContinue reading “Mudik yang Medok”

Design a site like this with WordPress.com
Get started