Hari

Hari Selalu saja kau disebutkan namamu, hari Entah sampai kapan namamu, hari akan lenyap Kau tetap ada setiap hari, selama masih ada waktu Selama bumi dan semesta ada, namamu tetap ada dalam ragam kata berbeda atas alasan entitas Alyawn…Arab Beurang … Sunda Day… Inggris Dag… Belanda Din … Hindi Dina …Jawa Rin …China Dan pastiContinueContinue reading “Hari”

Remaja Kampung di Sabana Sempit

Matahari pagi merayap mendaki bukitperalahan, tenang dalam kepastian rayapannyaIa melepas cahaya beningnya terangnyapermukaan datar berbukit berlembah menyambutnya. Remaja-remaja kampung beranjak melewati pintu rumahPilihan rasa terarah ke padang sabana sempit di pinggir kampungMereka berkejaran riang melupakan ancaman covid-19 Teriakan girang menerabas celah-celah semak belukarpepohonan bergoyang entah menggeleng atau mengangguk.Sukacita remaja kampung hendak mereka gambarkan.Sekalipun hati remukContinueContinue reading “Remaja Kampung di Sabana Sempit”

Rumah

Hari-hari ini ada satu kata penting yang diulang-ulang: di rumahDi rumah ajaDi rumah sajaStay at home, please yang dirumahkanyang dikembalikan ke rumahyang karantina di rumahyang OPD juga di rumahyang bekerja dari rumahyang belajar dari rumahyang beribadah di rumah. Rumah,Bukan sekedar konstruksi darurat berkayuBukan pula konstruksi semi parmanen mixedApalagi konstruksi parmanen berbeton. Rumah,Tidak karena mendapat aksesoriContinueContinue reading “Rumah”

Pikir

Pernahkan memikirkan dimensi pikir hingga pikiran?Seperti apakah model berpikir tentang pikir itu sehingga jadi pikiran?Dapatkah orang merabai pikir dan memposisikan di pikiran?Tapi itulah pikir yang selalu ada dalam aliran pikiran? Lalu sang pemikir duduk merenung dikata berpikir.Di sana ada objek terpikir sambil mengambangkannya ke pikiran.Seseorang tiba-tiba mengagetkannya, “Apa yang sedang dipikirkan?”Lalu ia berdiri meninggalkan posisiContinueContinue reading “Pikir”

Keheningan

Bila menghendaki keheningan,bagaimana mendapatkannya?Mungkinkah harus dipanggilkan?Ataukah harus didatangkan? Bila mendapatkan keheningan,sudikah kau membagikannya?siapa saja yang boleh menerimanya?Ataukah cukuplah milikmu sendiri? Bila mengalami keheningan,hendak kau apakan dirinya?Mungkinkah kau peluk bagai kekasih?Ataukah kau biarkan tergeletak belaka? Bila keheningan menyapa dirimu,bagaimana kau menyambutnya?Mungkinkah kau menjamunya secara terhormat?Ataukah kau bagai insan zaman tak beradab? Keheningan… .Datanglah, kuizinkan dirimu beradaContinueContinue reading “Keheningan”

Gadis Kecil di Senjanya Pantai

Gadis Kecil di Senjanya Pantai Konon terdapat empat Sahabat yang menetap terpisah jarak. Ya. Sekalipun terpisah jarak, mereka saling berkomunikasi secara intens. Dari hari ke hari mereka makin akrab, hingga mereka telah merasa sebagai saudara. Ada yang memposisikan diri sebagai kakak dengan sebutan senior, dan yang adik sebagai yunior, bahkan ada yang rupanya datang palingContinueContinue reading “Gadis Kecil di Senjanya Pantai”

Waktu dan Umur

Waktu dan Umur Bila waktu dapat dihentikan lajunya, aku orang pertama berdiri paling depan untuk menghentikannya, agar umurku tetap. Sayangnya sekalipun waktu dapat dihentikan, tubuh tak dapat menipu pada kerapuhan. Ia terus rapuh bukan saja karena dimakan waktu, tapi tubuh itu sendiri pada akhirnya harus rapuh serapuh-rapuhnya hingga lapuk dan tiba di rebahan.Manakala sudah diContinueContinue reading “Waktu dan Umur”

Mudik yang Medok

Bukan hal baru di negeri beribu nusa dan pulau ini yang dihubungkan selat dan laut. Di sana tanjung dan labuhan melambai ayun tangan bersetangan pada kekasih bila ada yang pergi. Tetes air mata mengiringi kepergian ketika ufuk menelan layar, sementara kekasih masih berdiri di bibir pantai mengais pasir menanti tenggelamnya raja siang. Ketika itu, tangisContinueContinue reading “Mudik yang Medok”

Beku Saja Malam ini

Kusaksikan dalam diamku, ketika layar televisi memamerkan drama satu keluarga guru dengan romantika dan problematika mereka. Kusadari betapa keluarga guru mestinya menjadi yang digugu dan ditiru. Kusadari pula betapa anak-anak mesti lebih baik dari orang tuanya yang berprofesi guru. Kusadari pada saat yang sama, guru punya keterbatasan sebagai manusia. Jadi, bila bermimpi anak menjadi lebihContinueContinue reading “Beku Saja Malam ini”

Neraca Manusia dan Tuhan

Sudah ada dalam pengetahuan umum, manusia memberi pujian dan menerima pujian manusia memberi hadiah dan menerima hadiah ada yang menobatkan lebih tinggi kedudukan hingga menerima sanjungan dengan decak kagum lalu diagungkan dengan makhota kemuliaan. Sudah ada dalam pengetahuan umum, manusia menerima cerca dan mengantar makian manusia menerima cambuk dan mengantar comberan manusia menerima rajaman danContinueContinue reading “Neraca Manusia dan Tuhan”

Design a site like this with WordPress.com
Get started