Ketika semilir angin menerpa raga, rasa kantuk menggoda mata. Saat itu riuh rendah burung merpati terbang menghalau angin, dan aku segera terbangun manakala seekor di antaranya menubruk jendela ruang kelasku. Aih… Mata tak lagi tergoda kantuk, ia kini justru memicingkan godaan baru pada rasa lapar di kantong tengahku yang tak seberapa besar dan luasnya, berhubungContinueContinue reading “Angin, Kantuk, Lapar dan Jarak”