Angin, Kantuk, Lapar dan Jarak

Ketika semilir angin menerpa raga, rasa kantuk menggoda mata. Saat itu riuh rendah burung merpati terbang menghalau angin, dan aku segera terbangun manakala seekor di antaranya menubruk jendela ruang kelasku. Aih… Mata tak lagi tergoda kantuk, ia kini justru memicingkan godaan baru pada rasa lapar di kantong tengahku yang tak seberapa besar dan luasnya, berhubungContinueContinue reading “Angin, Kantuk, Lapar dan Jarak”

Aku, Angin dalam Roda Kehidupan

Aku, Angin dalam Roda Kehidupan Angin, mereka mengenalku dengan sebutan itu. Aku diperlukan sejak semula. Paling tidak ketika aku bertiup sepoi, makhluk lain berkata, “Segaar!”Aku, ketika bertiup kencang dalam kecepatan tertentu, para pelaut memasang layar dan terdoronglah perahu, Melaju ke labuhan dan bandar persinggahan.Aku, ketikabertiup amat kencang dalam kecepatan yang tak terkira, berlarian dan beterbanganlahContinueContinue reading “Aku, Angin dalam Roda Kehidupan”

Design a site like this with WordPress.com
Get started